INFORMASI :

SELAMAT DATANG DI WEBSITE DESA KEBAKALAN

TRADISI MERDI BUMI/RUWAT BUMI DESA KEBAKALAN

TRADISI MERDI BUMI/RUWAT BUMI DESA KEBAKALAN

Tradisi Merdi Bumi/Ruwat Bumi merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman dulu, dipercaya sebagai wujud rasa syukur warga Desa Kebakalan, Pengharapan setahun kedepan, serta penghormatan kepada leluhur dan tradisi tersebut dilaksanakan setiap setahun sekali pada Bulan Sura. 

Ruwatan bumi juga disebut hajat bumi, Prosesi tradisi Merdi Bumi merupakan serangkaian bentuk dan ritual dalam tradisi ruwat. Bentuk tradisi ruwat bumi yaitu istighozah, do’a bersama, perebutan gunungan hasil bumi, selamatan dan pagelarang wayang kulit satu malam suntuk. Ubarampe yang digunakan yaitu kembang setaman, kemenyan dan mata air dari sumber mata airnya. Pelaku yang ada dalam tradisi tersebut yaitu ketua adat, sesepuh desa, dan masyarakat Desa Kebakalan Kecamatan Karanggayam. 


Makna ubarampe dalam tradisi ruwat bumi yaitu kembang setaman, kemenyan, tumpeng, ayam. Kembang setaman maknanya cerah dan ceria, kemenyan maknanya menyampaikan kepada leluhur, sumber mata air maknanya air yang dipercaya sebagai obat untuk segala penyakit, tumpeng maknanya tumerape lempeng yang artinya kita harus bertindak yang baik dan andhap asor, ayam maknanya bahwa manusia itu banyak dosanya walau sudah dibersihkan beberapa kali manusia tetap membuat dosa. Adapun fungsi tradisi ruwat bumi yaitu fungsi spiritual, fungsi religi, fungsi melestarikan kebudayaan, dan fungsi sosial.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Kebumen Terkini

Tahun Ini KIE Ditiadakan, Diganti Expo Keagamaan
Peringati Hardiknas, Bupati Kebumen Upayakan Para Guru Honorer Diangkat PPPK
Peringati Hari Buruh, Bupati Kebumen Sebut Angka Penganguran Turun
Berkomitmen Majukan Pendidikan, Bupati Kebumen Raih Penghargaan Detik Jateng-Jogja Awards
Puluhan Ribu Warga Padati Alun-alun Pancasila, Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

Arsip BERITA

Polling 1

Polling 2

Polling 3